
Hal ini terbukti dari kulit buahnya, meski berwarna ungu kebiruan, tanaman ini tak punya pigmen warna biru. Riset terbaru yang dimuat di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences menyebutkan, tanaman ini tidak memiliki struktur warna, tetapi kulitnya merefleksikan gelombang cahaya yang ukurannya berbeda-beda.
Tiap individu sel menghasilkan warna beragam, yang membuatnya seperti lukisan pointillism (Teknik lukis dengan cara menitik-nitikan kuas ke objek lukis). Saat dilihat di bawah mikroskop, kulitnya terlihat berubah warna tergantung dari sudut mana ia diamati.
Ketebalan lapisan selnya juga menentukan panjang gelombang cahaya yang dipantulkan. Beberapa sel memiliki lapisan tipis yang merefleksikan warna biru, yang lebih tebal menghasilkan warna hijau atau merah.

Dr Beverley Glover dari Department of Plant Sciences, University of Cambridge mengatakan, "Pollia condensata telah berevolusi secara cerdas."
"Tanaman kecil ini sungguh fantastis, mampu membuat buahnya mengkilap, gemerlapan, multiwarna, menjadi sinyal yang menarik untuk burung di sekitarnya, tanpa membuang cadangan fotosintesis hanya untuk memberi makan burung," kata dia.
Seperti diketahui, tanaman membutuhkan bantuan mahluk lain, seperti serangga dan burung untuk menebar benih. "Ini evolusi yang sangat cerdas."
Meski buahnya tak punya nilai gizi, burung-burung tertarik pada warnanya yang terang. Mungkin dianggap indah untuk dekorasi sarang, atau untuk membuat pasangan mereka terkesan.
Yang juga mengesankan, warna buah Pollia condensata tak pudar oleh waktu. Para peneliti menemukan sampel buah di koleksi herbarium dari abad ke-19, yang masih mengkilap dan berwarna-warni seperti yang ada di alam.
Teman-Teman, Jika seandainya tumbuhan saja memiliki kemampuan yang mengagumkan, yang luar biasa, apalagi kita manusia yang diciptakan oleh Nya dengan begitu sempurna?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar